Perbedaan Konsep antara Program Artistik dan Jurnalistik

Wahyudi (1988) membagi program siaran radio/tv ke dalam dua kelompok besar, yaitu program jurnalistik di satu sisi, dan program artistik pada sisi lain. Jenis kategori pertama meliputi semua acara yang berbasis pada informasi yang bersifat faktual, baik berita (news), mupun penjelasan peristiwa aktual (current affair). Upaya memuaskan khalayak dicapai dengan cara menyajikan informsi-informasi yang terbaru, akurat, dan dapat dipercaya. Visual memang menjadi unsur penting tetapi lebih menekankan pada aspek realitas, dan kemampuannya dalam mendukung penciptaaan makna dari teks.

Adapun yang masuk dalam kategori program artistik adalah semua acara siaran yang dalam proses produksinya lebih menekankan pada aspek seni dan estetik dibandingkan pada faktualitas informasi. Dalam program yang sifatnya artistik, kepuasan khalayak diupayakan dengan menyajikan sesuatu yang “baru”, kreatif, variatif, unik, spektakuler, meriah, menggairahkan, dan unsur-unsur lain yang dapat memberikan kepuasan estetik.       

Program Seni (artistic )

Program  Jurnalistik

1.      Menekankan pada aspek keindahan (Beauty Concern). 2.     Mengutamakan pencapaian kepuasan (to get Satisfaction). 3. Memenuhi rasa apresiasi seseorang (sence of apprecition). 4.      Improvisasi tidak terbatas 5.      Acuannya kode moral. 6.      Penulisan Cinematik. 7.      Dramatical Speaking. 8.      Iramitatif Abstraction. 9.      Imaginative Reflection 10.  Dapat fiktif (transmitting mind). 11.Indikator keberhasilannya menciptakan keasyikan (excitability)

1.      Menekankan aspek aktualitas (time concern) 2.      To get well informed. 3.      Memenuhi keinginantahuan orang 4.       Improvisasi terbatas. 5.      Acuannya kode etik. 6.      Penulisannya efektif. 7.  Pembicaraan seperlunya (effective speaking). 8. Gambaran kenyataan (realistic Abstraction). 9.      Narative Reflection. 10. Berdasarkan pengalaman obyektif (transmitting experience) 11. Indikator keberhasilannya tercapainya kepercayaan (credibility) public.

Sumber: Willy A. Karamoy, 1989, dengan penambahan beberapa aspek oleh Darmanto