Motivasi Membuat Film

Mengarap sebuah film berdurasi pendek tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi hanya dengan membaca berbagai teori pembuatan film, lalu bisa menghasilkan sebuah karya filk yang baik. Menggarap film membutuhkan jam terbang yang cukup, sekaligus diimbangi dengan sering mengikuti praktek produksi.
Untuk itu, kita perlu meningkatkan motivasi dalam penggarapannya. Motivasi yang perlu ditumbuhkan untuk berkarya dalam seni film adalah sebagai berikut.

  • Jangan Tergantung Event

Jika event seperti festival film, misalnya, menjadi pemacu dalam berkaya, maka kita menjadi seperti seorang anak yang belajar jika disuruh. Motivasi berkarya tidak hanya untuk festival, tetapi sudah menjadi salah satu ekspresi aktualisasi diri.
  • Belajar Produksi dengan Durasi Pendek

Seorang filmmaker pemula perlu banyak berlatih dan melaksanakan praktik produksi di lapangan, yakni dengan melihat proses produksi PH atau membentuk kelompok produksi audio visual sendiri untuk berkarya. Karya itu dulu yang penting. Semakin banyak berlatih/berproduksi, maka kita bisa banyak mengetahui kendala dan keadaan di lapangan, tidak hanya membayangkan produksinya saja secara ideal. Sebagai pemula, dianjurkan agar terus berlatih memproduksi film berdurasi pendek, yaitu 5 sampai 10 menit.
  • Jangan Setengah-Setengah

Kita tidak boleh bekerja setengah-setengah. Dalam produksi film, sebuah karya film adalah seni yang perfek. Artinya, dibutuhkan keseriusan dan hasil yang sempurna. Jika dalam proses pembuatannya kita bisa memaklumi kekurangan-kekurangan, tidak demikian dengna penonton. Mereka menganggapnya sebagai hasil akhir dan tidak mengenal kata maklum. Sekali hasil karya film tersebut kurang menarik, maka penonton akan secara lugas mengatakan bahwa film tersebut jelek. Sebuah kesalahan fatal bila kita berkata bahwa karya itu hanyalah proyek coba-coba.
  • Jangan Terburu-Buru

Dari berbagai pengalaman para pembuat film indie, pembuatan film berdurasi 30 menit atau film pendek sebaiknya bersifat minimalis, artinya dengan konsep yang sederhana. Maksudnya, artis dan kru produksi berjumlah sedikit serta mudah beradaptasi, biaya yang relatif murah, menggunakan alat standar, dan waktu yang dibutuhkan kurang lebih 2 sampai 3 bulan saja. Dengan asumsi bahwa proses praproduksi sudah dibicarakan secara matang, berikutnya hanyalah pelaksanaannya di lapangan. Artis sudah memiliki bakat acting, kru yang setidaknya sedikit mengenal pembuatan film, perangkat yang mudah dioperasikan, editor dan perangkat editing yang siap kerja, dan pertimbangan ideal lainnya.
Supaya hasilnya sebanding dengan tenaga, waktu, pikiran, dan biaya yang sudah dikeluarkan, kiat harus mengerhakannya secara detail. Hindari ketergesaan karena ingin segera melihat hasilnya. Sebagai perbandingan adalah gambaran waktu pruduksi penggarapan film layar lebar. Untuk membuat set artistik film Lord of the Ring saja dibutuhkan waktu kurang lebih selama 3 tahun, belum lagi proses lain yang sewaktu dengan persiapan itu.
  • Jangan Dipaksakan

Berkarya dalam perfilman hendaknya tidak berdasarkan keterpaksaan dan alasan mengejar target meskipun harus ada target dalam pembuatannya. Film merupakan seni yang mutlak sempurna. Dan tidak bisa dikerjakan asal-asalan. Sentuhan seni secara mendalam diperlukan untuk mewujudkan hasil karya yang berkualitas prima.
  • Sesuaikan Kemampuan

Menonton film Hero, Titanic, Ada Apa Dengan Cinta, The Matrix, dan sebagainya kadang bisa menyulut motivasi berproduksi. Seolah kita tertantang untuk bisa menghasilkanfilm semacam itu. Hal tersebut sebenarnya baik untuk memacu keterampilan. Namun demikian, perlu juga diperhitungkan kemampuan dan kapasitas produksi kita. Perbanyak literatur, praktik, dan belajar dari mereka yang sudah piawai di bidang film dan memiliki jam terbang tinggi dalam penggarapan film. Mengukur kemampuan lebih baik daripada langsung terjun dalam produksi dengan kemampuan seadanya, tetapi menginginkan hasil yang brilian dengan hasil akhir di luar dugaan sehingga melemahkan motivasi.
  • Tepati Jadwal

Sebuah tantangan besar dalam berproduksi film adalah menyelesaikan proses shooting tepat waktu dan sesuai dengan budget yeng tersedia. Menepati jadwal dan belajar secara profesional merupakan cara tepat untuk belajar menggarap film. Kebiasaan kerja secara profesional memberikan kesempatan bagi kita untuk ikut berperan dalam proses penggarapan sebuah film besar.

1 komentar:


  1. iyalah perfileman sekarang ini udah keliatan mudah ya. kita yang amatir aja bisa bikin film pedek tapi berkualitas, contoh aja yang pernah ane coba bikin film pendek pakai kamera GoPro, GoPro ngasilin gambar yang kita mau banget deh pokonya

    BalasHapus

Ditunggu komentnya, hahaha,, ^_^